Minggu, 26 April 2015

Medidik Anak dengan Metode Montessori

Sekian Banyak disaat dulu kami mendapat kiriman dari Gaya Idola Press, isinya suatu buku berjudul Membesarkan Anak Hebat dgn Metode Montessori.

Sebelum membaca buku ini, aku berpikir metode Montessori merupakan satu buah metode pendidikan sekolah *agak bodoh benar-benar aku ini, hihihihi …. Ada yg senasibkah dgn aku?* Sebelum aku mengulas buku ini, aku ceritakan lalu latar belakang Montessori, ya, Moms!

Metode Montessori perdana kali diperkenalkan oleh Maria Montessori terhadap 1907. Maria Montessori ialah wanita perdana yg jadi dokter, dari pekerjaannya tersebut dirinya meyakini bahwa seluruh anak dilahirkan dgn potensi luar biasa, potensi ini cuma dapat berkembang jikalau orang dewasa yg mengasuhnya memberikan stimulasi yg serasi di tahun-tahun mula-mula kehidupannya.

Maria Montessori menyadari bahwa anak-anak mungil merasa frustrasi hidup di dunia orang dewasa. Meja, kursi, wastafel, piring, gelas, & lain sebagainya berukuran buat orang dewasa. Maria pun mengamati trik anak-anak bereaksi terhadap lingkungan kira kira, bagaimanakah anak mempunyai keteraturan & system mereka sendiri, di sinilah dirinya memberikan peluang buat mengembangkan kemandirian & menyadari adanya peningkatan harga diri pun yakin diri jikalau kita menghargai hal itu.

Menurut ajaran Montessori, anak mempunyai masa-masa peka sejak lahir sampai umur 6 th. Kita yang merupakan orang tua mestinya dapat menyadari & menggunakan periode peka anak ini dgn sebaik-baiknya :

Aktivitas, sejak lahir sampai 1 thn. Waktu ini anak menuntut ilmu mendapatkan, menyentuh, memutar, menyeimbangkan diri, merangkak, & berlangsung.
Bahasa, sejak lahir sampai 6 thn. Diawali dgn celotehan & suara-suara,dulu berkembang menjadi kata, frasa dulu kalimat.
Benda mungil, umur 1 sampai 4 th. Step ini anak dapat gemar benda-benda kecil/detail lantaran koordinasi mata & tangannya telah lebih akurat.
Keteraturan, umur 2 sampai 4 th. Di sini anak mulai sejak mencintai etika & kemauan dapat konsistensi & pengulangan.
Musik, umur 2 higga 6 thn. Bila anak terbiasa mendengar musik, di step inilah anak dengan cara spontan bakal tertarik kepada perkembangan suara, ritme, & melodi.
Masalah toilet, umur 18 bln sampai 3 th. Umur ini system saraf berkembang lebih baik & terintegrasi, sampai toilet training sanggup dilakukan di rentang umur ini.
Keramahan & sopan santun, umur 2 sampai 6 th. Anak-anak ialah peniru ulung, mereka gemar meniru sopan santun & faktor ini bakal mencetak karakter kepribadian di periode depannya.
Indra, umur 2 sampai 6 th. Indra manusia dimulai sejak lahir, namun dari umur 2 th anak telah mampu takjub dgn pengalaman indranya sendiri (rasa, nada, sentuhan, & bau).
Posting, umur 3 sampai 4 thn. Montessori meyakini bahwa kapabilitas posting muncul lebih lalu daripada membaca yg diawali dgn bisnis meniru huruf atau angka.
Membaca, umur 3 sampai 5 th. Montessori menonton bahwa anak-anak menunjukkan minat spontan terhadap simbol & nada yg mereka hasilkan.
Jalinan area, umur 4 sampai 6 th. Di umur ini rata rata anak tertarik bersama puzzle atau Lego.
Matematika, umur 4 sampai 6 th. Rentang umur ini anak dalam musim peka kepada jumlah & angka.

Buku ini dengan cara kumplit memaparkan mulai sejak dari latar belakang Montessori, macam mana menstimulasi anak di rumah dgn memanfaatkan metode Montessori, pengenalan huruf & angka, mengatasi tantrum sampai … merayakan ulang thn dgn metode Montessori. Terdengar ribet? Janganlah salah, hal-hal yg diterapkan sebenarnya tak jauh berlainan dgn yg bisa saja telah Mommies dengar. Sebut saja pemberian ASI. Th 60-an, promosi & kepopuleran susu formula mengakibatkan pemberian ASI menurun. Montessori teramat mensupport pemberian ASI, tidak cuma dari nutrisi namun yg lebih mutlak yakni dari segi bonding antara ortu & anak.

Menciptakan rumah yg ramah anak pun termasuk juga dalam metode Montessori. Menjadi bagi Mommies yg sedang membangun rumah, renovasi atau masihlah bercita-cita mempunyai rumah sendiri, buku ini membahas tidak cuma gimana menciptakan rumah aman seperti yg sempat kami bahas di artikel ini tetapi serta macam mana menciptakan anak nyaman bersama ukuran benda-benda yg ada di rumah.

Dari sudut pola pengasuhan, lagi-lagi aku merasa ada sekian banyak factor yg serupa dgn pola asuh dari sekian banyak seminar yg sempat aku ikuti. Contohnya, dalam metode Montessori, anak-anak perlu mengembangkan rasa empati kepada sesama, utk meraihnya kita sbg ortu mesti dapat mempermudah mereka menghargai perasaan mereka sendiri. Gimana mereka mampu meghargai perasaannya sendiri? Namakan perasaan. Sounds familiar?

Ada suatu pendapat yg demikian mengena, setidaknya bagi aku pribadi : “Lihatlah dunia seperti anak Kamu melihatnya, rendah & dekat bersama tanah”.

Moms, Gaya Pujaan Press bekerja sama-sama bersama Mommies Daily mempunyai 50 undangan buat menghadiri talkshow “Membesarkan Anak Hebat dgn Metode Montessori”. Jikalau berminat, sanggup serta-merta list di forum bersama klik ke sini, ya.

Keutamaan Guru dalam Berilmu


Satu Orang guru merupakan pahlawan sepanjang ketika, bukan pahlawan yg cuma diingat & dihargai
terhadap kala tertentu. Bayangkanlah sejenak diri kita pada awal mulanya, dulu lihatlah bagaimanakah diri kita hri ini??, bukankah guru yg sudah berjasa membina & mengajari kita. tiada satu manusiapun yg berhasil tidak dengan guru. Lewat gurulah Allah subhanahu wata’la memberikan kita ilmu, wawasan, & ketrampilan.

Jadi seseorang guru, baik guru dalam ilmu agama ataupun ilmu dunia punyai keutamaan demikian akbar. Adalah Keutamaan guru  yg mengajarkan ilmu.

Keutamaan Guru dalam Berilmu
Dari Abu Mas’ud Uqbah Badan Intelijen Negara Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, beliau bicara bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).

Kebaikan yg dimaksudkan dalam hadits ini merupakan kebaikan agama ataupun kebaikan dunia. Berarti kebaikan yg dimaksudkan bukan cuma termasuk juga terhadap kebaikan agama saja.
Termasuk Juga dalam memberikan kebaikan di sini merupakan dgn memberikan wejangan, nasehat, posting buku & ilmu yg berguna.

Hadits diatas semakna dgn hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

Barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun.” (HR. Muslim no. 1017)


Begitu saja, mudah-mudahan jadi penyemangat bagi kita seluruhnya para guru buat tetap giat mengatakan & mengajarkan ilmu yg berguna.

Sabtu, 25 April 2015

Definisi Metode, Model Pembelajaran Menurut Para Ahli

DEFINISI METODE, MODEL PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI

ROTHWELL dan KAZANAS = Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi
TITUS = Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
MACQUARIE = Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu
WIRADI = Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis)
DRS. AGUS Meter. HARDJANA = Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai


Definisi Model Pembelajaran Menurut Para ahli

* Joyce dan Weil (1980). Model pembelajaran yang merupakan kerangka konseptual yg dimanfaatkan juga sebagai arahan dalam lakukan pembelajaran
* Soekamto, dkk.(dalam Nurulwati, 2000). Model pembelajaran yakni kerangka konseptual yg melukiskan prosedur yg sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman menuntut ilmu buat mencapai maksud mempelajari tertentu, & berfungsi juga sebagai arahan bagi para perancang pembelajaran & para pengajar dalam merencanakan gerakan mempelajari mengajar.
Kamus Agung Bahasa Indonesia (2005 : 751). Model diartikan juga sebagai pola (sample,acuan, ragam, dan seterusnya) dari sesuatu yg bakal dibuat atau dihasilkan.
* Agus Suprijono- Pola yg dimanfaatkan juga sebagai tutorial dalam merencanakan pembelajaran di kelas ataupun anjuran.
* Mills - Model yakni wujud representasi akurat sbg proses actual yg mengizinkan satu orang atau sekelompok orang coba bertindak berdasarkan model itu.
Menurut Nana Sudjana (2005 : 76) - metode pembelajaran merupakan, “Metode pembelajaran adalah trick yg dipergunakan guru dalam mengadakan interaksi dgn peserta didik kepada disaat berlangsungnya pengajaran”.
Sedangkan Meter. Sobri Sutikno (2009 : 88) menyebut, “Metode pembelajaran merupakan cara-cara menyajikan materi pelajaran yg dilakukan oleh pendidik supaya berjalan proses pembelajaran terhadap diri peserta didik dalam upaya utk mencapai tujuan”.

Kesuksesan Seorang Guru

Kesuksesan seorang guru bukan dilihat dari besarnya gaji yang diterima dan besarnya tunjangan yang diperoleh, namun berapa banyak siswa yang dapat berubah kearah yang lebih baik. Menjalankan profesi guru dari hati merupakan sebuah motivasi terbesar untuk menjalankan tugas sebagai seorang pendidik dengan tujuan menghantarkan peserta didik untuk meraih kesuksesan. Untuk menjadi seorang guru yang sukses ada beberapa hal yang mesti dilakukannya:

Pertama, Hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa; Guru adalah orang tua siswa disekolah. Keharmonisan hubungan antara guru dengan siswa akan memotivasi siswa untuk senang dengan gurunya. Kesenangan siswa terhadap seorang guru adalah langkah awal kesuksesan seorang guru. Sebagai seorang guru mesti berupaya untuk mengetahui keanekaragaman kecerdasan para siswa yang akhirnya berdampak pada keanekaragaman gaya belajar mereka. Kondisi ini menuntut guru tidak berhenti untuk belajar agar dapat melakukan inovasi dalam memenuhi gaya belajar siswa, dengan demikian hubungan antara guru dengan siswa akan semakin erat, karna siswa merasa kebutuhan cara belajar yang mereka kehendaki terpenuhi .

Kedua, Mengetahui tentang siswa; Siswa bodoh, siswa nakal, siswa rajin dan siswa pandai ini merupakan kalimat yang sering muncul apabila seorang guru ditanya apa yang mereka ketahui tentang siswa-siswanya. Mengetahui tentang siswa tidak terbatas pada mengetahui apa yang sering mereka lakukan di sekolah, karna guru tidak banyak tahu bagaimana kehidupan siswa di luar sekolah. Maka luangkan lah waktu untuk menyelami kehidupan siswa-siswa sehingga ini akan membantu guru bagaimana cara mengarahkan mereka kearah yang lebih baik. Tidaklah ilmiah seorang guru yang mengatakan siswa bodoh, siswa nakal bila tidak terlebih dahulu memahami banyak hal tentang siswa-siswanya.

Ketiga, Memiliki semangat pengabdian; Keikhlasan seorang guru untuk mengajar dan mendidik tanpa membatasi waktu hanya jam disekolah yaitu seorang guru yang selalu siap sedia kapan saja siswanya membutuhkan bimbingan dan arahannya. Keikhlasan seorang guru sebagai seorang pendidik dengan memberikan yang terbaik pada anak didiknya sebagai modal untuk meaih kesuksesan, maka kesuksesan menjadi seorang guru telah berada dalam genggaman.

Keempat, Penguasaan pengelolaan ruang kelas; Ruang kelas adalah yang di dalamya akan dijumpai begitu banyak fonemena yang mengandung berbagai pelajaran tentang hidup dan pembentukan karakter siswa. Keanekaragaman tingkah laku siswa sesuatu yang sangat mengasikkan untuk diteliti dan dipahami. Isnawati (2010) menyatakan Untuk menjadi seorang guru yang sukses mesti mengetahui cara-cara yang tepat untuk mengelola ruang kelas dimana proses pembelajaran berlangsung. Mengelola ruang kelas tidak hanya memberikan teguran dan berbagai macam peringatan kepada siswa sewaktu siswa membuat keributan. Namun bagaimana mengkondisikan sebuah ruang kelas yang penuh semangat, aktif dan memiliki motivasi yang tinggi agar para siswa dapat mempelajari berbagai macam karakter dari manusia-manusia yang ada di dalamnya.

Kelima, Belajar adalah kebutuhan; Belajar seumur hidup mesti menjadi semboyan yang dimiliki seluruh guru. Perubahan zaman yang juga berdampak pada perubahan cara siswa dalam menerima pembelajaran menuntut guru untuk terus melakukan inovasi dalam pembelajaran. tidak sedikit siswa yang bolos dari sekolah dengan alasan jenuh dengan gaya belajar guru. Seorang guru yang baru berumur 50 tahun tidak membaca buku dengan alasan tidak memiliki kemampuan lagi menerima apa yang dibaca merupakan salah satu penyebab kegagalan pendidikan. Karena menganggap mengajar hanyalah sebuah rutinitas yang mesti diselesaikan. Siswa-siswa berhak mendapatkan lebih dari gurunya mereka berhak mendapatkan hal yang paling berarti dalam hidup mereka melalui kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan bersama guru disekolah.